141
Fayaaz dan Eljovan duduk berhadapan. Sejak tadi mereka membicarakan Chiraaz. Baik Fayaaz ataupun Eljovan, keduanya tidak ada yang tahu kenapa Chiraaz bisa terlibat hukum.
"Sungguh, El, aku bahkan belum bertemu dia lagi setelah hari itu. Saat ini, dia berada di manapun, aku juga tidak tahu," kata Fayaaz.
"Jadi, dia sempat ke rumah kamu? Dia sepertinya selalu mengandalkan kamu, Fay."
"Itu jelas El, tapi sejak dia selalu manja. Aku mulai memberinya pelajaran. Itu sebabnya kami agak renggang belakangan ini."
"Memangnya dia berbuat apa? Sampai kamu tidak mau membantunya?" selidik Eljovan.
"Sesuatu yang tidak bisa aku jelaskan. Tapi yang jelas, aku melakukan ini untuk kebaikan dia."
"Oh oke, aku masih penasaran Fay. Coba kamu telepon lagi, siapa tahu Chiraaz mau jawab."
"Kamu ini aneh El." Fayaaz tersenyum tipis, matanya menatap layar ponsel.
"Aneh? Maksud kamu?" Eljovan mengernyitkan dahinya.