136
"Hai, Pak Eljovan, apa kabar?" Edward mengulurkan tangan menyambut kedatangan Eljovan. Tapi pria itu malah diam tidak menyambut tangannya. Edward menarik tangannya kembali.
Eljovan tidak mau menyambut keramahan Edward, ia mengalihkan tatapan pada Chiraaz. Eljovan bisa membaca jelas, Chiraaz sedang gugup saat ini.
"Boleh ikut gabung?" tanya Eljovan.
"Ya, silahkan Pak Eljovan," kata Edward.
"Terima kasih," ucap Eljovan.
Ketiganya kembali duduk di kursi masing-masing. Chiraaz merasa kaku berada dalam satu meja bersama Eljovan dan Edward. Matanya melirik Edward yang nampak santai, sementara Eljovan menatapnya penuh arti.
"Jadi, ini alasan kamu tidak mau pulang dan menghubungiku, Chiraaz?" tanya Eljovan.
"Ti--tidak, El. Kamu cuma salah paham," jawab Chiraaz.
"Salah paham? Apalagi?"
"Aku habis meeting, kami lapar dan makan di sini, El," jawab Chiraaz menjelaskan.
"Oh selalu saja kebetulan. Kenapa susah sekali mengakui sih, kalau kamu punya hubungan dengan bos kamu?"