135
Aletha membaca berkas yang diberikan Zaidan. Seutas senyum tersungging dari sudut bibirnya. Lalu ia menatap lekat pria di depannya yang selalu siap siaga membantunya. Diraihnya tangan Zaidan, lalu mengusapnya pelan.
"Thanks Zaidan, kamu memang terbaik," ucap Aletha, matanya berkaca-kaca.
"Sudah kubilang sayang, jangan terlalu sering mengucap kata itu, nanti aku nya bosan," sahut Zaidan.
"Lalu aku harus bilang apa?"
"Cium saja pipiku," jawab Zaidan.
"Astaga!" seru Aletha mencubit tangan Zaidan.
"Aku serius Aletha, sini cium aku." Zaidan mengetuk-ngetuk pipinya sendiri.
"Banyak orang hei!" canda Aletha tersenyum lebar.
"Kalau berduaan memangnya mau?" Zaidan mengedipkan matanya.
"Mau tampar kamu sepuasnya. Biar sadar sudah punya tunangan!" seru Aletha, matanya melotot.
"Hahah, kamu yakin dengan keputusan ini? Karir kamu di sini sedang bagus loh, Ale."