129
Tidak sengaja di sebuah rumah makan, Chiraaz dan Liemey bertemu. Wanita itu tengah menggandeng seorang pria yang penampilannya terlihat elegan. Karena Liemey mengenali Chiraaz, wanita itu membisikkan sesuatu pada si pria. Tidak lama kemudian, pria itu pergi meninggalkannya.
"Hai Chiraaz, kamu sendirian saja? Di mana suamimu?" tanya Liemey.
"Mau suamiku ada atau tidak, apa urusan kamu, jalang?" balas Chiraaz menjawab dengan sengit.
"Ya Tuhan, kamu itu sensitif sekali ya." Liemey duduk santai sambil melipat tangan ke depan. "Pantas saja mertua kamu cari menantu baru. Karena menantunya yang sekarang seperti ini," cibirnya.
"Jangan sok tahu, jika kamu tidak tahu apa-apa. Namanya mertua, pasti selalu menjelekkan menantu. Jauh wangi tapi dekat bau bangkai." Chiraaz menyorotkan tatapan tajam pada Liemey.
"Pemikiran yang sangat bijak," puji Liemey.
"Kamu sudah punya pasangan. Kenapa masih mengejar suamiku? Apa lubangmu tidak cukup dijamah satu pria," hina Chiraaz tersenyum sinis.