91
Aletha semakin senang melihat Eljovan yang acuh pada Chiraaz dan mengobrol dengannya. Dari awal datang ke rumah sakit, Eljovan terlihat santai saja. Pria itu tidak begitu khawatir atau sekadar bertanya pada dokter, bagaimana keadaan istrinya.
"Tidak, hanya sedikit pusing, El," jawab Chiraaz kemudian.
"Oh, ya sudah. Kamu hanya perlu istirahat kok. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan," sahut Eljovan.
"El, bisa kita bicara berdua?" tanya Chiraaz.
"Bicara saja Chiraaz," jawab Eljovan.
"Aku mau bicara berdua. Tidak dengan orang lain," ucap Chiraaz dengan tegas, ekor matanya melirik Aletha.
"Oke El, kalau begitu aku permisi dulu. Kalau ada perlu, segera hubungi aku ya." Aletha tahu Chiraaz tengah menyindir dirinya.
"Thanks Ale, atas bantuannya," ucap Eljovan.
"Sama-sama, El. Bye." Aletha langsung keluar dari ruangan.
"Kamu itu kenapa sih Chiraaz. Sensitif banget sama Aletha," ucap Eljovan gusar, matanya menatap tajam pada Chiraaz.