86
Fayaaz tersenyum simpul melihat ekspresi Chiraaz yang serba salah. Chiraaz meremas-remas tangannya yang berkeringat. Fayaaz tidak tega, tapi ia harus melakukannya untuk menyadarkan Chiraaz dari kesalahannya.
"Kalau aku jadi Eljovan, tentu aku akan berpikir sama. Bagaimana bisa istriku memeluk pria lain. Tapi, aku tidak bisa komentar, karena tidak melihat foto kamu dengan bos mu itu," sahut Fayaaz.
Mata Chiraaz melotot tajam pada Fayaaz. Semakin lama sikap Fayaaz membuatnya tidak nyaman. Chiraaz terpaksa menyunggingkan senyum, menutupi kekecewaannya pada sahabatnya itu.
"Oke, nggak usah dibahas lagi. Sekarang, bantu aku carikan tempat tinggal," kata Chiraaz.
"Kamu punya kasus dengan Nyonya Aletha. Dia bilang menuntut kamu, sebanyak dua ratus lima puluh dolar. Oke, dari mana kamu dapat uang sebanyak itu dalam waktu tiga bulan, hmm?"
"Astaga, dia juga bilang soal itu?" Bola mata Chiraaz berputar seratus delapan puluh derajat.