78
Chiraaz duduk di samping Eljovan, ia meraih tangan suaminya dan menggenggam erat. Eljovan menepis tangannya dengan kasar. Ia hanya bisa menghela napas dalam-dalam, lalu mengembuskannya perlahan.
"Sebelum aku jelaskan, aku tanya dulu sama kamu, El. Apa kamu akan percaya dengan apa yang aku katakan?" tanya Chiraaz.
"Ya, aku akan percaya," jawab Eljovan datar, wajahnya dingin tanpa ekspresi.
"Oke, jujur El. Aku tidak tahu menahu soal rencana besar Edward dalam perjalanan kami ke Indonesia. Hari pertama di sana, kami memang mengurus bisnis di sebuah hotel. Ya sekitar Bundaran HI, kamu bisa searching tempat itu ada di mana," tutur Chiraaz mulai menjelaskan.
"Apa kalian satu kamar? Apa yang kamu lakukan dengannya, hah?" cecar Eljovan hatinya mulai meradang.
"Oke oke, dengarkan dulu El." Chiraaz juga ikut emosi karena merasa terintimidasi oleh pertanyaan Eljovan.
"Cepat jelaskan, aku sudah mulai gusar," pinta Eljovan.