69
Ketiduran sehabis menelpon Chiraaz tadi pagi, membuat Eljovan kesiangan. Sementara asistennya terus menelpon, karena sebentar lagi akan ada pasien penting yang konsultasi. Seperti dikejar setan kredit, Eljovan memilih pakaian sekenanya.
Setelah mandi ia menyiapkan berkas juga laptop yang akan dibawanya. Karena waktu sudah semakin mepet, ia juga tidak sempat membuat sarapan. Beruntung, di rumahnya selalu ada stok roti, Eljovan mengambil roti dan mengolesnya dengan selai strawberry.
Sambil memasang sepatunya, Eljovan memakan roti. Di saat sedang terburu-buru, seseorang mengetuk pintu dengan cepat. Eljovan mendelik sebal, hatinya menggerutu kesal pada orang tersebut.
"Ya, tunggu sebentar," teriak Eljovan. Sisa gigitan roti ia lemparkan ke tempat sampah. Eljovan mempercepat langkahnya ke depan pintu.
"Selamat pag--i." Matanya melotot lebar saat melihat sosok wanita sexy berdiri di depannya. Jessy menyunggingkan senyum lebar padanya.