Keesokan harinya Aletha tengah bersiap akan membawa Chiara ke rumah sakit untuk jadwal pengobatan. Tepat di garasi, Abian juga bersiap di depan mobilnya. Aletha pun menghampiri sang suami yang sibuk merapikan pakaiannya.
"Abi sayang, kamu mau ke mana?" tanya Aletha.
Abian menoleh seraya menyunggingkan senyum dan menjawab, "Aku ada urusan penting sangat mendadak. Tidak lama kok, Tha. Nanti sore juga sudah pulang."
"Oh, ya sudah kalau begitu." Aletha membulatkan mulutnya. Kekecewaannya pada Abian ia kubur dalam-dalam.
"Kalian mau ke rumah sakit ya? Semangat ya sayang, kamu ibu yang hebat," puji Abian sembari mengusap pipi istrinya.
Aletha tersenyum tipis, entah harus bagaimana ia bersikap. Senang atau biasa saja mendengar pujian suaminya. Saat ini Aletha membutuhkan dukungan, bukan sekadar pujian manis belaka.
"Terima kasiih, Abi," ucapnya pelan.
"Aku berangkat duluan, kamu hati-hati ya," kata Abian. Ia pun masuk ke dalam mobil.