Waktu akan terus berjalan sebagaimana mestinya yang sudah di garis kan oleh sang Pemilik ada yang datang ada juga yang pergi, ada yang singgah ada juga yang memilih menetap itulah hukum alam.
Setelah melewati jalan yang panjang dan terjal Alzyas dan Aditya sampai juga pada puncaknya, lulus sebagai mahasiswa dan mahasiswi terbaik di kampus mereka.
Begitu nama mereka dipanggil suara tepukan tangan bergemuruh memenuhi gedung.
Senyum bahagia tidak pernah luntur dari wajah kedua insan itu, banyak nya ucapan selamat dan berbagai macam hadiah mereka dapatkan dari keluarga dan para sahabat.
Larasati dan Herman tersenyum haru melihat Alzyas yang memakai toga, jika Raka dan Emely masih bersama mereka disini dapat dipastikan akan sangat bangga dengan keberhasilan yang dicapai oleh putri mereka.
Milly juga ikut tersenyum bangga melihat kakaknya yang menerima piagam penghargaan di atas panggung sana.
" UNCLE AZKA!!!!!!!! " Alzyas berlari ke arah Azka yang baru saja tiba, dia tidak menyangka bahwa uncle nya akan datang
" selamat yah sayang Uncle bangga sama kamu " puji Azka yang mengurai pelukannya
" terimakasih Uncle!!!!! "
" Sudah saatnya Zyas duduk di kursi kebesaran mendiang Daddy " ucap Azka
" tetap bimbing Zyas yah Uncle " pinta Alzyas dengan mata yang mulai berkaca-kaca
Aditya dan kedua orangtuanya menghampiri Alzyas yang juga sedang bersama keluarganya, Aditya tidak ingin menunggu lama lagi dia akan mengatakan semua keinginan dan juga harapannya, tidak hanya di hadapan Alzyas melainkan juga dihadapan keluar besar Alzyas.
" Uncle, Oma, Opa " sapa Aditya
" Selamat atas kesuksesan kalian berduaan " ucap Herman sekali lagi pada Alzyas dan juga Aditya.
Setelah acara selesai Azka mengajak Aditya dan kedua orangtuanya beserta teman-teman keponakannya untuk makan bersama di sebuah restoran, dan dengan senang hati Seno Wijaya beserta istrinya menerima ajakan dari Azka.
Mereka para orang tua sibuk membicarakan tentang pekerjaan, sedangkan Alzyas dan juga teman-temannya memilih kursi lain mereka bercerita tentang apa yang akan mereka lakukan setelah kelulusan ini hanya Shasa, Arga dan juga Denny yang tidak bersama mereka.
" mohon izin sebentar semuanya " seru Aditya, beruntung mereka berada di VIP hingga hanya ada mereka di dalam ruangan itu.
" Aditya mau bilang sesuatu " pemuda itu menatap Alzyas yang duduk tak jauh darinya.
" mungkin terlalu cepat, tapi jujur Aditya nggak mau menunda terlalu lama lagi karena Aditya merasa yakin dan sudah mampu " ujarnya lagi
" Aditya mau ngomong apa sih, kok mendadak dangdut gini " bisik Joko
" Lo bisa diem nggak sih Jo!! atau mulut Lo mau gue sumpel pake tu serbet " sahut Narina yang tak kalah berbisik
" Aditya mau ngomong apa nak? " tanya Larasati dengan lembut
Aditya menarik nafas panjang lalu mengembuskan nya secara perlahan dan kembali menatap wajah Alzyas yang penuh tanya.
" Opa..... Uncle Azka..... dan, Oma.... Aditya mau membawa hubungan Aditya dan Alzyas ke jenjang yang lebih serius " mereka semua terbelalak tidak ada angin, badai, petir tiba-tiba Aditya mengatakan keinginan sucinya
" Aditya, apa kamu serius sayang? " tanya Ambar yang masih speechless mendengar kata-kata putranya
" Aditya serius, Ma... " jawabnya tanpa ragu sedikitpun
" Aditya ingin segera meminang Alzyas sebagai pendamping hidup Aditya " lanjutnya
" apa ini tidak terlalu cepat? kalian baru saja lulus " ucap Azka
" Aditya tau Uncle, tapi Aditya akan berusaha semampunya untuk membahagiakan Alzyas dan menjalankan semua kewajiban Aditya "
Azka menatap Herman dan Seno Wijaya secara bergantian lalu menatap Alzyas yang tiba-tiba langsung menunduk.
" menikah bukan hanya perkara tentang cinta nak.... " ujar Herman
" Aditya tau Opa, maka dari itu Aditya memohon doa dan restu dari kalian serta bimbingan dari kalian " sahut Aditya yang masih mantap dengan keinginan nya.
" Alzyas..... " panggil Azka
" hmmmm, ya Uncle? " Alzyas langsung mendongak
" bagaimana jawaban kamu? " tanya Azka
Tubuh Alzyas menegang, dia menatap satu persatu mereka yang ada disana, kedua tangannya saling meremas entah bagaimana dia akan menjawab nya
" jawab sesuai isi hatimu, sayang " ujar Larasati dengan lembut
" Uncle... " panggil Alzyas dengan sangat pelan.
" Zyas... Zyas akan turut apapun yang Uncle putus kan " jawab Alzyas
" Karena bagi Zyas, Uncle adalah Daddy yang memiliki hak sepenuhnya untuk hidup Zyas " lanjutnya.
Azka tersenyum getir menatap keponakan yang sangat dia sayangi.
" apa Zyas bahagia sama Aditya? "
" Mommy Kirana selalu mengajar kan untuk selalu berkata jujur dan berani mengungkapkan isi hati, dan jujur dari dalam hati Zyas bahagia sama Aditya " jawab gadis itu dengan pelan
" lalu tidak ada alasan bagi Uncle untuk menolak niat baik dan suci Aditya " sahut Azka dengan tersenyum
Aditya tersenyum lebar mendengar ucapan Uncle Azka, pemuda itu langsung memeluk Azka dan berulang kali mengucapkan terimakasih.
Larasati dan juga Herman ikut tersenyum bahagia begitupun dengan Ambar dan Seno Wijaya. Mereka tidak menyangka bahwa lamaran putra mereka yang terkesan mendadak diterima oleh Alzyas dan juga keluarga nya.
" jadi ceritanya Aditya ngelamar Alzyas nih " celetuk Joko
" Lo nggak budek kan " cibir Narina
" jomblo harap tenangkan jantung " seru Sammy membuat mereka semua tergelak tawa.
*******
Acara lamaran Alzyas dan Aditya pun dilaksanakan di kediaman calon mempelai wanita dan setelah melewati berbagai prosesi, Alzyas kini sudah resmi menjadi tunangan Aditya dan bahkan akan menjadi istri Aditya dia bulan lagi.
Ku bahagia.... kau terlahir di Dunia...
Dan kau ada.... diantara miliaran manusia
Dan ku bisa dengan raderku menemukan mu
Sepenggal lirik lagu dari Maudy Ayunda mewakili perasaan Alzyas sekarang, gadis itu terus memandangi cincin berlian yang sudah melingkar di jari manisnya.
" bahagia? "
Alzyas yang sedang duduk ditaman menoleh kan kepalanya, Aditya yang masih memakai kemeja batik berdiri dengan berpangku tangan berdiri di belakangnya.
" sangat "
Aditya ikut duduk disampingnya memandang hampar bunga mawar yang ada disana.
" kalo Mommy sama Daddy masih ada mereka pasti juga merasa bahagia karena anak mereka akan di persunting oleh pemuda tampan yang bernama Aditya Wijaya " ujar Alzyas, Aditya yang mendengar itu terkekeh dan tersipu malu.
" mereka pasti liat kamu dari atas sana " Aditya menatap langit yang bertaburan bintang.
" terimakasih karena kamu sudah memilih aku " ucap Alzyas dengan tulus
" dan terimakasih karena kamu sudah mau bersedia bersamaku " balas Aditya.
" tidak ada lagi jarak dan benteng yang akan memisahkan kita kecuali maut, beritahu aku jika aku melakukan kesalahan dan kekhilafan " lanjutnya
" dan bimbing aku untuk selalu bersamamu didalam suka maupun duka " sahut Alzyas
Mereka saling menatap dengan dalam, seperti ada kupu-kupu yang berterbangan di atas kepala mereka.
" Kak!!!!!!!!! buruan masuk!!!!!!!!! di tungguin buat foto keluarga!!!!! " pekik Milly.
Alzyas dan Aditya beranjak bersamaan, tanpa merasa canggung Aditya menggandeng tangan Alzyas dan berjalan beriringan.
" I love you calon istri " bisik Aditya membuat Alzyas merona malu
" I love you to calon suami " sahut Alzyas dengan malu-malu.
Mereka pun masuk untuk menghampiri keluarga yang sudah berkumpul.