"Pratama, dengerin penjelasanku!" teriak Salma.
Tapi sayangnya pria itu tak lagi terlihat di pandangannya. Salma tampak bingung dengan sikapnya. Ia takut kalau Pratama benar-benar marah padanya.
Ia tak ingin itu terjadi. Lalu bergegas mengejar suaminya sebelum jauh. Namun, sesampainya di lift, lift tersebut lebih dulu tertutup sebelum dia masuk. Ia sempat melihat pandangan Pratama yang tajam.
"Ya Tuhan, dia benar-benar marah. Apa aku keterlaluan? Apa aku salah kalau cemburu? Apa aku salah kalau takut kehilangannya dia?" cecar Salma.
Setelah lift terbuka, Salma segera masuk dan berharap bisa menyusul Pratama. Sesampainya di lobi. Ia tak mendapati Pratama di sana. Ia bertanya pada resepsionisnya.
"Pak Pratama ke mana?" tanya Salma.
"Baru aja keluar, Bu."
"Thanks."
Salma bergegas mengejar suaminya yang sudah di parkiran. Ia mempercepat langkahnya supaya bisa mengejar Pratama.