"Pratama, ini bukan perbuatanmu, kan?" tanya Salma.
Deg!
Pratama terkejut dengan pertanyaan tersebut. Ia juga belum tahu apa yang sebenarnya terjadi. Ia melepas pelukannya dan menatap Salma.
"Nggak lah. Bukan aku." Pratama hanya menjawab sesingkat itu.
Salma langsung tersenyum mendengarnya. Ia lega karena Pratama tidak melakukan hal seburuk itu.
"Sekalipun aku membenci Fino, tapi aku nggak pernah ingin kamu mengotori tanganmu dengan membunuhnya. Aku lega, karena bukan kamu yang melakukannya."
"Kamu tenang aja. Aku nggak seburuk itu, Salma," ucap Pratama tersenyum.
"Aku percaya kamu, Pratama. Aku hanya nggak ingin, bayi di perutku tahu kalau kamu udah pernah membunuh. Aku harap kamu nggak akan pernah melakukan itu," harap Salma.
"Iya, Salma."
Pratama sedikit tak nyaman dengan ucapan istrinya. Tetapi ia menyadari kalau semua perkataan Salma ada benarnya.