Bab 51. Kamu Anugerah Terindahku
Brukk!
"Sial!" gumam Pratama dalam hati. Ia sangat terkejut saat lift tiba-tiba menyala. Membuat niatnya terhenti.
Salma yang sudah membuka matanya lagi, hanya memandang Pratama yang menyetuh pipinya. Ia ingin tertawa karena mereka gagal melakukan adegan manisnya.
"Udah nyala," ucap Pratama.
"I-iya," sahut Salma gagap. Ia tampak malu, pipinya merah merona saat Pratama menatapnya.
Beberapa saat kemudian, lift terbuka. Mereka melangkah bersama ke dalam ruangannya. Salma berjalan di samping Pratama, lalu pria itu meliriknya.
Salma semakin deg-degan berada di samping Pratama. Dengan cepat, Pratama menarik lengan Salma, lalu menggandengnya. Jantung Salma nyaris loncat mendapat perlakuan semani itu.
"Ya Tuhan, aku mimpi apa. Kenapa Pratama mendadak manis begini? Apa yang terjadi dengannya?" gumam Salma, dalam hati.