Kiran turut senang dengan sikap Pratama barusan. Namun, ia belum mempercayai sepenuh sikap manis itu. Karena ia selalu berpikir, semua yang Pratama lakukan hanyalah sebuah akting.
Akan tetapi Salma tetap menghargai sikap manis yang ditunjukkan oleh pria itu. Ia kemudian tersenyum.
"Aku suka. Lagipula ini makanan kesukaanku. Kok kamu tahu?" tanya Salma seraya menatap pria itu.
"Kebetulan aja aku lihat makanan itu di kantin. Jadi aku mikir, kamu pasti doyan. Nggak usah ge-er ya," ungkap Pratama, dingin.
Ia kemudian menyuapi istrinya lagi. Sejenak waktu seperti berhenti saat sepasang mata itu saling menatap dengan teduh. Pratama maupun Salma merasa sedang berada di langit, dan menikmati keindahan dunia berdua saja.
"Mau lagi?" tanya Pratama, memecah lamunan diantara keduanya.
"Mau."