Napas keduanya memburu, ketika keduanya melepaskan diri. Namun tetap saja pelukan Pratama semakin erat di tubuh Salma. Ia langsung mendaratkan bibirnya di bibir Salma. Lalu bermain dengan liar.
Ceklek!
Mendengar seseorang membuka pintu kamarnya, membuat Pratama segera menghentikan aksinya. Ia merasa kesal, karena ada yang mengganggu kemesraannya yang baru saja akan dimulai.
Sementara Salma merasa lega, karena berhasil menghindari hasrat yang sempat memuncak. Kini ia sadar dan mencoba menenangkan dirinya. Meskipun ia masih merasa deg-degan karena kecpan mesra dari Pratama.
Kini Pratama sudah berjalan ke arah wanita tua yang baru saja masuk ke dalam kamarnya. Luapan emosinya langsung memudar ketika dia tahu kalau orang tersebut adalah neneknya.
"Nenek, tumben pagi-pagi ke sini?" tanya Pratama. Sikapnya mendadak lembut dan manis di depan nenek Sopia. Salma yang melihat itu, langsung mual. Ia muak dengan sikap manis Pratama yang penuh kepura-puraan.