"Kenapa kamu ke sini?" tanya Davino dengan tatapan sinis mengarah ke mata Sesil yang memasang wajah kesal.
Wanita itu langsung melangkah ke arahnya dan mengepalkan tangannya. Emosinya sudah meluap dan tak terbendung lagi.
Davino tak menggubris ekspresi wajah Sesil yang begitu menyebalkan tersebut.
"Ingat ini kampus, jangan membuat masalah!" tegas Davino dengan memasang ekspresi datar. "Buruan, kenapa kamu ke sini?"
"Kamu keterlaluan," jawab Sesil.
"Hah? Keterlaluan? Di mananya?"
"Kamu tahu, aku buru-buru ke kampus sampai hampir celaka. Lalu dengan seenak jidatmu membatalkan mata kuliah itu, kamu punya perasaan nggak sih!"
Sesil benar-benar menunjukkan kekesalannya pada Davino. Ia tak peduli dengan status yang dimiliki Davino di kampus ini.