Om Herry menungguku di restauran yang sama seperti pertama bertemu. Beliau duduk tenang dan sabar menunggu kehadiran kami, kali ini kulihat penampilan nya lebih santai, tidak mengenakan setelan jas hitam lagi.
Beliau mengenakan kaos berkerah waran biru laut, dengan celana jeans.
Oh ya, tubuhnya yang kurus (sama persis denganku), membuat nya terlihat tak berisi, hanya kulit nya yang putih, yang membuatnya terlihat berduit.
Beliau menyambutku dengan senyum merekah, dan memberi kode agar duduk di kursi kosong, berada tepat di hadapan nya.
"Maaf pak nunggu lama.. Saya langsung balik kantor lagi ya pak" pamit pak Marwan tak sempat duduk saat datang.
"Oke Wan, Makasih ya."
"Semua proposal nanti mintain ke Mitha ya, sudah saya buat cek lagi apa yang perlu di revisi, dan confirm ke saya." terang nya dengan Om Marwan yang masih berdiri, dengan fokus mendengarkan.
"Baik, Pak, saya pamit dulu, permisi Pak." Om Marwan membungkukan tubuhnya sedikit, dan undur diri.
***