Empat jam akhirnya Harini tersadar, dengan wajah yang pucat Harini memindai sekeliling ruangan. dirinya tersadar jika berada di rumah sakit, suara yang tidak asing mengalihkan pemandangan Harini dan menoleh ke arah samping di mana ada Arion yang tengah menatapnya dengan tatapan penuh arti. senyumnya tidak hilang dari bibirnya, Harini mencoba untuk aduh duh kena Mona latihan dengan sikap menahan tubuhnya.
"Kamu, tidak perlu duduk tetaplah berbaring di sini." Arion meraih air mineral yang berada di atas nafas untuk diberikan kepada Harini.
"Minumlah, lebih dulu agar tenggorokan kamu tidak kering."
Harini menerima air yang harian sodorkan untuknya.
"T .. terima kasih, berapa lama aku pingsan?"
Arion tersenyum, mendengar pertanyaan Harini.
"Tidak lama, apakah kamu lapar? Aku sudah mau menyiapkan makanan untuk kamu bagaimana jika sekarang kamu makan lebih dulu?"