"Baiklah" Sahut Harini.
Harini kembali merebahkan tubuhnya yang rasa lelah, namun dirinya kembali teringat jika besok harus datang ke perusahaan milik keluarga Justin. Harini merapikan semua berkas dan berapa surat-surat penting dan memasukkannya ke dalam tas yang akan dia bawa ke perusahaan.
"Selesai." Harini, menjatuhkan tubuhnya di atas kasur yang empuk dan memejamkan matanya tidak lama Harini terlelap tanpa memikirkan perutnya yang sejak pagi belum terisi apapun. baru berapa jam Harini memejamkan mata. tiba-tiba terdengar suara teriakan yang mematikan telinganya dan suara jeritan dan bercampur dengan tangisan membuat Harini terkejut dan bergegas terbangun dari tempat tidurnya.