"Oke," katanya, memutar mulutnya menjadi senyum kecil. "Aku selesai. Ingin mengambil sesuatu untuk dimakan oleh Geby dan kemudian pulang? "
"Ya." Saat bibirku menyeringai, senyum Sofia sendiri melebar.
"Kamu benar-benar berpikir untuk bercinta." Dia memukul bahuku main-main. "Aku harus membuatmu menunggu…"
"Sampai kapan? Pernikahan?" Aku volley, membayangkan Sofia berjalan menyusuri pelaminan dengan gaun pengantin yang cantik.
"Ya," dia pintar.
"Bagus."
Matanya melebar. "Bagus?"
"Ya, aku tidak punya niat menunggu lama untuk menikahimu. Aku sudah menunggu bertahun-tahun untuk bersamamu, apa beberapa bulan lagi?"
"Beberapa bulan?" dia menjerit. "Kamu gila!"
"Tentangmu." Aku menariknya ke dalam pelukanku. "Aku tidak ingin membuang waktuku, Sofia. Aku mencintaimu dan begitu juga sebaliknya kamu juga mencintaiku. Aku ingin menikahimu… dengan segera."
"Apakah kamu melamarku?"