Setelah memperlihatkan tanda pengenal mereka pun akhirnya masuk ke ruangan yang dimaksud. Ini pertama kalinya ia datang ke hotel mewah seperti ini. Siapakah gerangan orang penting yang ingin ditemuinya itu.
Dan rasa penasaran itu terjawab sudah, badannya seketika gemetar, ketika duduk di kursi santai, seorang pria berambut pirang tengah menatap ke arah mereka. Wilson menyambutnya sambil mereka berjabat tangan. Tentu saja dengan bahasa Inggris.
Bisa dibilang ia tak begitu mendengar apa yang tengah mereka bicarakan satu hal yang pasti. Yang mereka temui itu adalah konduktor yang memimpin orkestra kemarin, namanya memang sudah melalang buana ke mana-mana. Salah satu maestro hebat dan orang yang Irina kagumi. Untuk kali ini ia tak bisa menahan rasa kagumnya, kira-kira bagaimana caranya pria itu bisa tahu bahwa ia menyukai konduktor itu. Dia nampak lebih bersahaja ketika ditemui secara langsung.