"Kau yakin ke arah sini?" Itu kalimat pertama yang Bimo katakan pada Tian.
"Kamu meragukan ku?" tanya Tian balik sedikit tersinggung.
"Err, kurasa bukan begitu kak, hanya memastikan," sela Kai sebab sepertinya ia dan Bimo memiliki pemikiran yang sama. Mereka kini mengendap ke arah danau, entah Tian ingin menceburkan diri atau apa, dan saat itulah.
Tak!
Peluru cair berwarna merah mengenai helm Aneta. Terkejut tentu saja ada beberapa orang langsung mengarahkan pada mereka, agaknya mereka memang sudah menunggu sejak tadi.
tak!
Kali ini Faiz lah yang menembak salah satu dari mereka, saking cepatnya yang lain pun mengenai Bimo untuk kali ini.
"Cepat lari!" serunya pada Faiz, Kai dan Tian.
Ketika muncul empat orang dari balik semak-semak.
"Lari!"
Kai tercekat. Ia buru-buru lari bersama Tian dan Faiz.