Ada bisik-bisik dari mereka ketika Faiz pergi, pria itu memilih untuk keluar, entah tujuannya mau ke mana. Ia lalu berhenti di samping Vila, ada tempat duduk di sana dan sebuah kolam ikan kecil. Vila itu benar-benar asri, ada banyak tumbuhan dan bunga yang sedang mekar. Ia jadi ingat mendiang Mamanya yang suka bunga serta kakeknya yang menghilang.
Saat sedang merenung itulah minuman botol muncul di depan mukanya, air putih, asalnya dari Kai.
"Kak Faiz tidak suka minuman kaleng, bersoda, cola, jadinya aku bawakan air putih saja, yang netral," ucap Kai.
Harusnya ia masih merasa kesal, entah karena apa. Tapi sekarang yang terjadi, ia tersenyum manis sekali.
"Makasih," ucapnya langsung membuka dan meminumnya, sementara Kai memposisikan untuk duduk di sampingnya.
"Kak Faiz keren," ucap Kai tiba-tiba, andai saja Faiz masih dalam posisi minum seperti tadi, ia akan tersedak, tapi untungnya sekarang dirinya baru saja menutup tutup botol itu kembali.
