Hening
Agaknya masing-masing dari mereka masih berusaha untuk mencerna ucapan dari kepala sekolah itu, masih tak percaya.
Meski Bukan iya entah mengapa rasanya seluruh tubuh terasa lemas sementara Kaira menatap adiknya tak percaya tidak mungkin itu pasti bukan perbuatan adiknya.
"Apa yang anda maksud? anak saya hamil? kalian bercanda! memangnya kalian tidak tahu siapa saya hah?!" bentak ayah Nadin akhirnya murka. Perkataan tadi sangat menyingung dirinya.
Sementara ibu Nadin terdiam, jujur saja sejak mendapatkan panggilan telepon itu ia sudah merasa tak enak, apalagi ketika sadar putrinya tengah menangis terisak ketika mereka masuk ke ruangan tadi.
"Kami mohon maaf, tapi hal itu sudah dikonfirmasi dari anggota kesehatan, Pak."
"Jadi—" Ayah Nadin kini mengarahkan pandangannya dengan tajam ke arah Kevin.
"Bocah sialan ini yang sudah menghamili anak saya?" gerungnya marah.
Kevin tersentak kaget, baru ingin membela diri, pria paruh baya itu hampir membogemnya.