Nona,
Kau pasti tahu rasanya jatuh
Kau pasti tahu rasanya hilang kemudian ditemukan
Kau pasti tahu dari seribu rasa yang selalu beranak-pinak di dalam benakku
Memenuhi dadaku
Membuat sesak napas ku Aku harap kau tahu tanpa harus mencari tahu
Karena tempe itu makanan kesukaan Arya
Eiryl terkekeh mendengar kalimat terakhir yang Alga katakan dalam rekamannya. Di dalam kelas ia pun tertawa sendiri. Ternyata selera humornya hanya sebatas itu.
"Lo kenapa, Li?" tanya Putri khawatir.
"Coba, deh, Put. Lo dengerin puisi Alga." Eiryl menyodorkan satu airpods-nya pada Putri. Kemudian memutar rekaman suara tadi dan Putri menyimaknya.
Tidak lama kemudian tawa gilanya memenuhi seluruh sudut ruang, membuat banyak pasang mata menoleh ke arahnya. Ia pun memukul-mukul meja saking terpingkal. Sedangkan Eiryl terdiam melihat cara tawa Putri yang mengejutkan.