Ah, Semesta. Asingkan saja diriku di pulau terjauh yang kau miliki.
Alga mendesah panjang. Ia terbatuk. Rasa sakit di dadanya kembali menusuk-nusuk tanpa ampun. Belajar bersama dengan Arya pun membuatnya tidak bisa fokus. Ia meletakkan pena yang ada di genggaman ke atas meja. Lalu menyandarkan tubuh pada dinding di belakangnya. Memejam sejenak
dan kembali melayang pada dunianya, ruangan yang senyap dan begitu gelap.
"Lanjut lagi besok, ya? Badan saya kurang enak," ujar Alga. Arya hanya mengangguk saja.
"Cara-caranya udah gue sederhanain. Biar lo lebih gampang ngingetnya," ujar Arya sambil memberikan buku catatannya pada Alga.
"Oke, makasih." Alga bangkit dan membereskan peralatan sekolahnya yang berserakan di atas meja. "Oh iya. Dimas di mana?" tanya Alga.
"Nganter Anye ke toko buku," jawab Arya. "Yuk bareng gue," tawarnya kemudian.
"Ke mana?"
"Balik, lah! Lo mau jadi penunggu sekolah?"
