Dreena sudah hampir menyerah dengan keadaannya. Ia bahkan sudah pasrah jika nyawanya akan pergi di usianya yang masih terlalu belia.
Di masa remajanya, ia tak mengalami kehidupan remaja normal pada umumnya. Ia harus berusaha menghindar dari banyak orang. Sebab, ia tidak ingin orang-orang di sekitarnya mengetahui siapa dirinya yang sebenarnya.
Apalagi sekarang, Dreena bisa lepas kendali dan melenyapkan siapa saja yang mengusik kehidupannya. Sampai detik ini pun, hanya Jarrel teman setianya.
Ia memang tertutup, tapi kali ini ia benar-benar menghindar dari semua orang. "Kapan ini semua akan segera berakhir?" batin Dreena bermonolog pada dirinya sendiri.
***
Sebelum meninggalkan istri dan anaknya di ruangan itu, Andres menuliskan sesuatu di buku saku yang ia miliki. Lalu merobeknya dan meletakkannya di atas nakas dekat kantong-kantong makanan dan minuman yang baru saja ia beli di minimarket dan juga kantin rumah sakit ini.