Sekar masih tidak percaya dengan apa yang tadi baru saja ia lihat. Kini ia benar-benar melihat keanehan yang Dreena ciptakan. Sebelumnya Dreena memang suka bercerita tentang mimpi aneh itu pada ibunya.
"Kenapa semua jadi seperti ini?" batin sekar.
Andres menenangkan putrinya, dan berkata jikalau Sekar pasti akan cepat sembuh dan siuman. Andres pun memberikan makanan pada Dreena. Ia tidak ingin anaknya terlalu larut dalam kesedihan.
"Ini dimakan dulu, jangan sampai kamu juga ikutan sakit, Dree. Nanti Papa bingung kalau kalian dua-duanya terbaring sakit. Semoga saja, kamu sehat terus. Pokoknya kamu jangan capek-capek, ya." Andres memberikan sebungkus makanan pada Dreena, tak lupa ia memberi pesan pada putrinya agar tetap menjaga kesehatan.
"Aku tidak nafsu, Pa. Malas untuk makan. Nanti saja," sahutnya pelan.
"Jangan seperti itu dong, Dree! Kamu harus makan, apa mau makan di rumah? Kalau gitu biar Papa bilang sama mbak Avi untuk masak makan malam untukmu. Gimana?" saran ayahnya.