Kini Dreena sudah dilarikan keluar negeri. Ia harus menjalankan pengobatan di sana. Seharusnya liburan ini menjadi kenangan yang indah, tetapi ke luar negeri yang mereka lakukan semata-mata demi pengobatan Dreena.
Dreena dalam penanganan paramedis. Andres dan Sekar menunggu di luar ruangan. Hati mereka begitu terpukul. Seharusnya liburan keluarga yang diharapkan tidak seperti ini.
"Kenapa selalu seperti ini, Pa? Apa Dreena bisa sembih, Pa? Mama khawatir banget," lirih Sekar dalam isaknya.
Andres pun tak kalah terpukulnya, ia sampai tidak dapat berkata apa-apa lagi. Ia hanya dapat menahan isaknya agar buliran bening di sudut-sudut matanya tak mengintip keluar.