Sudah menjelang sore hari, Dreena masih belum menuntaskan untuk 1 bab tulisannya. Ia baru saja menyelesaikan setengah isi babnya berjam-jam lamanya. Biasanya ia bisa menyelesaikan sampai 2-3 bab. Tetapi tidak tahu mengapa, hari ini pikirannya benar-benar buntu. Dreena lebih sering terjeda dan kembali berselancar di internet untuk mencari-cari inspirasi.
Tanpa terasa, alarm di perutnya mulai berbunyi. Ia baru sadar jika perutnya sudah menagih untuk segera diberikan jatah makan siang. "Duh, lapar," keluhnya memegangi perutnya.
Dreena pun teringat bekal sekolahnya yang tidak sempat ia makan, sebab ia tidak bisa masuk sekolah hari ini. "Eh, bekalku ...." Dreena bangkit dari kursinya dan mencari tasnya yang tadi ia letakkan sembarangan.