"Aduh, Non, gimana ini? Mereka menghadang mobil kita," cemas pak Arya.
"Ah? Memang Bapak menabrak kendaraan mereka/gimana? Ya sudah, turun dulu saja," jawab Dreena santai.
Pak Arya bingung dengan reaksi nona majikannya yang terbilang santai dan biasa-biasa saja. Dreena malah kembali sibuk dengan ponsel canggih miliknya. Sementara di balik kemudi, pak Arya duduk dengan bergemetar, peluh mulai bercucuran membasahi dahi dan pelipisnya.
"Ya Allah, gimana ini? Lindungilah kami dari orang-orang yang berniat buruk," gumam pak Arya berdoa dalam hati. Bibirnya bergetar menahan rasa takut yang kian mengancamnya.
Semakin mencekam saat kaca pintu mobil diketuk begitu keras. Salah seorang bawa 1 balok kayu, yang mengetuk pintu kaca mobil mengancung-ancungkan pisau lipat ke arah pak Arya yang berada di dalam mobil.
"Woy! Turun elo! Cepat turun!" teriak pria yang membawa pisau lipat itu.