Jarrel langsung menarik Dreena untuk meninggalkan halaman belakang. Sementara mereka mendengkus kesal, sebab rencana mereka gagal total.
"Kok bisa sih, kenapa Jarrel bisa ke sini?" keluh salah satu dari mereka.
"Iya, aneh banget. Kenapa Jarrel tahu-tahu datang dan membelanya? Bikin kesal aja," timpal yang lainnya.
"Kayaknya kita harus buat rencana baru untuk menyingkirkannya," usul yang lain lagi.
Mereka pun menyetujui usul tersebut.
Dreena dan Jarrel jalan berdampingan. Mereka saling diam sampai Dreena pun berkata dengan ragu-ragu. "Ahh, anu ... ehmm ...."
"Iya? Ada apa? Oh iya, kenapa elo bisa diserang gitu?" tanya Jarrel.
Dreena hanya menggeleng pelan. "A–aaku ... ah, maksudku terima kasih sudah menolongku," ucapnya gugup.
"Iya, sama-sama. Santai aja. Tuh sopir elo udah datang. Hati-hati, ya!" seru Jarrel