Karena tugas kelompok tersebut, membuat Dreena sampai ditegur atau diancam oleh beberapa orang teman sekelasnya. Seharusnya Jarrel tidak perlu menolongnya. Justru karena Jarrel menolongnya membuat ia harus mendapatkan ancaman dan teguran keras dari mereka.
"Aku ingin sekolah di rumah saja," gumamnya.
Sesampainya di rumah, ia kembali mengusulkan hal itu pada ibunya. Akan tetapi, hanya penolakan yang Dreena terima. Ia pun memilih pergi ke kamarnya. Dreena merasa tak ada yang mendukungnya. Di saat ia mulai jenuh, ia memilih untuk menulis novel. Ia masih menulis 1 buah novel. Pembaca dan peminatnya cukup banyak. Padahal baru berjalan kurang lebih 3 bulan. Dreena merasa senang akan hal itu. Setidaknya dengan menulis membuatnya melupakan urusan di dunia nyata.