Sepeninggal Jarrel dari rumah sakit, Dreena masih saja murung dan kesel atas kehadiran Jarrel tadi. Sebagai orang tuanya, Sekar berusaha membujuk dan menjelaskan ulang, siapa Jarrel sebenarnya.
"Mukamu kenapa ditekuk terus sih, Dree? Ayo ahh, jangan cemberut seperti itu terus. Kamu marah dijenguk sama Jarrel?" tegur ibunya.
"Dia itu teman 1 sekolahmu dan juga ibunya customer setia butik Mama. Kami berteman baik lho, masa anak-anak kami tidak berteman baik," tambah Sekar.
Tidak ada respon apa pun dari Dreena.
"Masa temanmu jenguk dilarang, bagus dong niatnya baik. Setia kawan itu namanya, teman lagi sakit atau kesulitan mau datang menjenguk. Belum tentu yang lain seperti itu. Sudah ahh, jangan ngambek kesal begitu, nanti cantiknya hilang lho." Sekar terus berusaha membujuk putrinya itu.
"Sudahlah jangan dibahas lagi, bete aku," dengkusnya.
"Ehm, baiklah." Sekar pun menghela napas.
"Oh iya, buahnya Mama potong, ya. Biar kamu bisa makan," ujar Sekar meraih buah di atas nakas.