Selepas mobil Andres menghilang dari penglihatannya, Clara pun masuk ke dalam rumahnya. Ia harus melewati ruang keluarga untuk menuju kamarnya. Ibunya pun menegurnya.
"Hai, tanganmu kenapa?" tegur ibunya yang melihat lengan tangan bagian dalam Clara tertutup kapas atau kain kasa dengan plester.
"Oh ini?" Clara menoleh ke arah lengannya. "Ini aku habis ikutan donor darah. Waktu kapan aku habis jenguk temanku, terus di rumah sakit tersebut kebetulan ada acara donasi donor darah gitu. Ya sudah, aku ikutan saja," jelas Clara, ia terpaksa berbohong. Ia tidak ingin kedua orang tuanya mengetahui soal Andres kembali.
"Wah, dermawan sekali Putri Papa," tutur ayahnya.
"Apaan sih, Pa. Karena kebetulan saja di sana membutuhkan golongan darah yang langka atau jarang, ya sudah aku mah ikutan bantu saja. Tidak mengharapkan apa-apa kok, saling menolong saja," ungkapnya.