"Ayah!"
"J-B!"
Blake menyambut putrinya dengan pelukan lebar dan hangat, menyesap aroma harum wewangian sabun buah yang beberapa hari ini absen dari indera penciumannya. Ternyata Blake sangat merindukan putrinya.
"Oh, Barbie-ku. Harumnya dirimu. Bagaimana kabar princess ayah hari ini?"
"Aku sehat. Apa ayah masih sakit? Kapan ayah pulang?" tanyanya polos.
Hazel ikut melapangkan senyum melihat kedekatan ayah dan putrinya itu, meletakkan koper di dekat sofa.
Blake tersenyum menggendong J-B yang langsung duduk di tepi ranjang, "Sebentar lagi, ayah boleh pulang. Sabar ya?"
"Memangnya ayah sakit apa? Rumah sepi tanpa kehadiran ayah."
J-B menyadari kain bebat melingkar di salah satu tungkai sang ayah, "Apa itu sakit?"
"Lumayan, tapi kan ayah jagoannya princess jadi luka seperti ini tidak ada apa-apanya."
Hazel berdecak mendengar penuturan Blake, "Bohong ah. Kemarin seharian ayahmu merengek tak karuan."