Salju kembali turun, udara menjadi semakin dingin, namun tidak dengan Hazel. Ada Blake yang terus memeluknya erat dan lelaki itu telah berjanji tak akan pernah melepaskan pelukan itu. Keduanya terdiam menatap pada butiran-butiran salju yang turun perlahan hingga jatuh menyentuh tanah. Bertumpuk dan memenuhi jalanan, dan dahan pepohonan.
"Blake apa kau menyukai tempat ini?" tanya Hazel. Lelaki itu hanya terdiam sejenak, lalu ia melayangkan ciuman di pipi Hazel.
"Ya, Sayang. Aku sangat menyukai tempat ini, tapi bukan disini. Aku ingin tinggal di kota yang tidak sesibuk Tokyo. Apa kau ada ide, dimana kita bisa menemukan kota yang nyaman dan tenang di Jepang?" tanya Blake.
"Hmmm ... Kyoto, aku menyukai kota itu. Dulu Ibuku sering mengajakku mengunjungi kuil Buddha disana. Kota itu masih sangat tradisional, aku yakin kau akan menyukainya. Bagaimana menurutmu?" ujar Hazel.