Permainan telah selesai, tetapi tak membuat Blake berhenti sampai di situ, Ia kini mengimpit tubuh Hazel di bawahnya, kemudian mengunci tatapannya pada manik cantik milik kekasihnya itu. Tatapan yang mengintimidasi, seakan ingin mengatakan banyak hal yang tak sempat ia ungkapkan sejak tadi.
Hazel sungguh merasa seakan dirinya terpenjara dalam tatapan pria itu. Ia berusaha menelan salivanya sekuat tenaga, menata detak jantungnya, dan menuntun dirinya sendiri untuk bernapas hati-hati agar Blake tak tahu bahwa dirinya kini tengah berharap ampunan dari pria itu. Ia tak kuat jika harus berhadapan selama ini dengan Blake. Hazel pasti akan selalu kalah.
Sejak kapan pria itu menjadi sangat dominan dan memesona begini? Hingga Hazel tak bisa singkirkan kilasan adegan yang baru saja terjadi antara dirinya dan Blake beberpa menit yang lalu.
"Apakah kau tahu kalau aku tak menyukai tingkahmu tadi? Pria Korea atau apa pun itu ... tak seharusnya kau mendekat padanya."