Blake menyugar rambutnya, frustasi. Ia menyadari sikapnya terhadap Hazel kemarin sangat tidak bisa dibenarkan. Meski tak seharusnya Hazel melangkahinya seperti itu, tetapi bukankah selalu ada cara yang baik untuk bicara?
Itu yang seharusnya dilakukan oleh Blake. Bukan malah mengamuk tak jelas dan membuat Hazel ketakutan. Bahkan Hazel yang biasanya brutal dan berani, pada akhirnya gentar olehnya.
Blake tahu bahwa dirinya bersalah, ia sadari itu. Namun, sungguh saat itu ia kelepasan bicara dan bersikap. Meski telah memohon maaf berkali pun, tetap saja rasa bersalah masih menghantuinya. Terlebih dengan kepergian Hazel ke Jepang dengan alasan untuk mengurus sesuatu, Blake merasa Hazel membutuhkan waktu untuk menenangkan diri dan menghindar dari Blake.
Bagaimana jika benar adanya?