Tatapan mata mereka saling beradu. Namun, tak ada seorang pun yang berucap setelah kalimat terakhir terlontar dari mulut Blake. Kalimat sakti yang berhasil membuat Hazel tak berkutik. Mungkin juga belum.
Hazel sedang tak ingin bernegosiasi dengan siapa pun terlebih Blake. Begitu pun sebaliknya. Karena Blake terlalu sering berurusan dengan hal-hal semacam itu. Bisnis membuatnya muak akhir-akhir ini. Karenanya, ia memilih untuk menyibukkan diri dengan Neo School.
Setidaknya dengan bersama Hazel, akan bisa sedikit meringankan beban pikirannya. Hazel sudah layaknya candu dan pengobat baginya. Tak akan bisa jika tanpa gadis itu.
Itu sebabnya Blake begitu mengotot untuk memiliki bahkan mengklaim Hazel sebagai miliknya.
"K-kau tidak bisa mengaturku. Ingatlah siapa yang merusakku, tanpa bertanya aku milik siapa. Aku milik Aydan kala itu, dan kau merebutnya."