"Apakah kalian bermalam bersama?" tanya suara di seberang yang tak mungkin Hazel tak mengenal suara yang selalu terngiang di telinganya. Suara yang jelas terdengar di telinga Hazel. Ia benci mendengar suara itu.
"Bukan urusanmu," sinis Hazel, sembari memastikan Aydan belum keluar dari kamar mandi.
"Kau lupa dengan apa yang kukatakan? Apakah kau ingin aku melakukan apa yang pernah kukatakan padamu?" ancam Blake, dengan suara datar—seperti biasa. Hazel mendengkus, muak mendengar suara pria itu. Ingin rasanya ia memutus percakapan antara dirinya dan Blake, ia sungguh tak menyukai ke mana arah pembicaraan ini.
Pasti lagi-lagi tentang ancamannya, tentang perkataannya yang dengan percaya dirinya mengklaim bahwa Hazel adalah miliknya. Dan segudang ancaman lain yang memuakkan.