"Do it!" Hazel semakin memprovokasi Blake untuk mempererat cengkeramannya pada batang tenggorok gadis itu. Dan tentu saja kalimat hazel berhasil membuat Blake terprovokasi dan makin kuat mencengkeram apa yang sudah berada dalam genggamannya kini.
Hazel tercekat kuat. Nafasnya semakin tipis dan mungkin ia nyaris mati jika saja Blake tak melepaskan gadis itu. Blake membiarkan tubuh Hazel melorot ke lantai, terbatuk. Sementara dirinya mondar-mandir seperti orang kebingungan.
"Mengapa kau berhenti, Blake? Selain pemerkosa, ternyata kau juga seorang pecundang," dengkus Hazel, disela usahanya mengumpulkan nyawanya yang sempat berserakan, agar kembali utuh, sekaligus dengan cadangan oksigen yang makin menipis.
"Silakan katakan apa saja yang kau mau. Aku hanya ingin menegaskan padamu, aku akan bertanggung jawab atas apa yang kulakukan. Bukankah aku telah mengatakannya tadi?"
