Jantung Hazel nyaris mencelus saat tatapan tajam beberapa orang yang ada di sana tertuju padanya.
Ia layaknya narapidana yang siap untuk menerima eksekusi dari algojo. Kali ini sialnya, ada beberapa algojo yang mungkin saja akan memberi hukuman yang berbeda-beda. Entah apakah hukuman mati, ataukah berupa penyiksaan tanpa henti.
Ia sempat menyesali keputusan mengapa setuju atas ajakan Eliana untuk pulang bersama mereka.
Tatapan mata semua yang tertuju padanya seolah mengulitinya.
Terlebih kalimat yang diucapkan Blake, menyebut dirinya pengecut dan lain sebagainya, yang membuat Hazel kini terpaku menanti eksekusi mati dari orang-orang yang berada di sana.
Hanya beberapa orang yang ia kenali, Clara dan John. Dan mereka tak bereaksi apa pun. Tatapan sinis yang sebelumnya tampak di mata Clara, kini sudah tak ada lagi. Ia lebih memilih sibuk dengan putra dan bayinya. Begitu juga John.