Ryan Karl
Hellen tampak pasrah sat tubuhnya terimpit di antara tubuhku dan dinding kamar hotel tempat kami melakukan liburan. Liburan dadakan yang bahkan tak pernah kubayangkan akan kami lakukan. Ini pengalaman luar biasa bagiku. Mungkin juga bagi Hellen.
Hellen mungkin tak peduli apakah aku kini mencumbunya sebagai Hellen, ataukah sebagai Jenna. Ia tampak dimabuk kepayang. Sentuhanku membuatnya tampak belingsatan tak karuan.
Lenguhan dan desahan beberapa kali lolos dari bibir ranum milik Hellen, sementara aku masih tanpa ampun mengecup dan memberikan sentuhan rakus pada tiap jengkal tubuhnya. Aku tak pedulikan apakah ada penghuni lain di kamar sebelah, karena suara yang kami hasilkan sudah di luar batas wajar.
Andaikan ada orang lain, biarkanlah. Mereka mungkin mengira kami adalah sepasang pengantin baru yang baru pertama kali melakukannya, karenanya terdengar sangat berisik. Padahal itu terjadi tanpa kami perkirakan.