Ryan duduk di lounge menanti hingga saatnya untuk naik ke pesawat. berkali ia memeriksa jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Memastikan waktu Jenna meminum semua suplemen yang diberikan dokter padanya.
Ia mengambil ponsel, kemudian menghubungi Jenna, yang tentu saja langsung dijawab oleh wanita itu.
"Kau sudah berangkat? Atau sudah tiba?" tanya Jenna di seberang. Ia sedang menikmati es krim bersama dengan Clara yang membaca buku diktat perkuliahannya. Sesekali terdengar Clara memberi quiz pada Jenna untuk memancing ingatannya tentang perkuliahan.
"Belum keduanya. Apakah kau sudah meminum Suplemenmu? Jangan mengabaikan ini, Jenna. Kau ingat, kau sangat menginginkan bayi ini."
"Aku tahu ... aku sudah meminumnya tadi. Dan aku baik-baik saja. Kau tak perlu cemas," ujarnya. Ryan tersenyum sendiri membayangkan dirinya yang lebih mirip seorang ayah ketimbang kekasih bagi Jenna.