John memakai dan merapikan kemejanya. Ternyata satu sesi saja tak cukup baginya jika itu ia lakukan bersama Clara. Entah mengapa untuk urusan satu ini, Gadis itu layak untuk diacungi dua jempol.
Bisa saja karena faktor usia yang jauh bisa dibandingkan dengan Hellen. Namun, tetap saja, untuk urusan hati, Hellen-lah pemenangnya?
John bahkan berani sesumbar dengan mengatakan bahwa cintanya terhadap Hellen adalah cinta sejati, tak akan lekang oleh waktu dan zaman. Andaikan mereka dilahirkan kembali, maka John pastilah akan lahir sebagai pencinta bagi seorang Hellen.
Namun, bagi Clara yang berusia jauh dibanding John, dan hidup di era yang jelas berbeda, penuturan John itu justru menimbulkan gelak tawa penuh ejekan. Tentu saja ia percaya akan cinta sejati, tetapi tentang dunia sebelum sekarang, atau bahkan kemungkinan reinkarnasi, ia sangat tidak memercayainya.
