Ketiganya ternganga, saling melempar pandangan satu sama lain, bergantian. Tak ada satu pun dari mereka yang menduga akan bertemu dalam kondisi seperti ini. Baik Jenna maupun Blake tak mengira bahwa gadis ini akan berdiri di depan pintu kamar mereka.
Namun, kenyataannya begitulah yang terjadi.
Jenna seharusnya tahu dan bisa menebak bahwa Clara bukan gadis yang mudah dibujuk, memang. Namun, juga bukan sahabat yang akan begitu saja melepaskan Jenna untuk dimiliki orang lain.
Lantas apa tujuannya datang kemari? Apakah untuk menghadiri pertunangan Jenna dan Blake—yang bisa saja menjadi pernikahan—ataukah justru untuk menggagalkannya? Mengingat sejarah masa lalu antara mereka bertiga, Clara tak pernah rela Jenna menjadi milik orang lain, atau lebih tepatnya, tak rela jika Jenna menjadi milik Blake.