Tak berapa lama Dr. Tanaka pun datang. Perempuan bertubuh ramping dan tinggi itu kenakan hak tinggi dan berjalan dengan sangat anggun. Amanda sebagai sesama wanita bahkan sampai terkesima melihat penampilan dokter tersebut. Namun, rasa kagumnya sekejap berubah dengan rasa dongkol saat dokter tersebut memeluk Hiroshi. Seolah mereka adalah dua kekasih yang telah lama tak jumpa.
"Perkenalkan, dia adalah Dokter Tanaka, sahabat masa kecilku sekaligus dokter pribadi saat aku masih berada di Jepang," ujarnya memberi informasi yang sama sekali tak ingin Amanda ketahui.
Hazel mengulurkan tangan, dokter Tanaka pun membalas uluran tangan dan tersenyum ramah. Ia kemudian juga menyalami Amanda dan Gin bergantian.
Tanaka pun mengeluarkan stetoskop dan tensimeter. Setelah memeriksa tekanan darah Hazel diapun mengecek detak jantung Hazel dan sang bayi menggunakan alat khusus yang mirip corong.
"Nona Hazel, bagian mana yang sakit?" tanya dr. Tanaka.