"Aku percaya kalau Ayah mempercayai aku. Dan aku pun akan berusaha untuk menyelamatkan perusahaan kita. Jadi, aku mohon Ayah jangan terlalu khawatir. Aku sudah siap untuk mengembang segalanya, dan maaf karena selama ini aku membenci dan membuat jarak di antara kita. Tetapi setelah ini kita akan tetap menjadi keluarga, kau Ayah, Maureen dan aku, kami adalah putri-putri kesayangan Ayah."
Rean tersentuh, air matanya tanpa sadar membasahi wajah pucatnya. Sudah berapa lama dia tidak lagi bercengkerama dan saling membagi kisah dengan putrinya itu. Mungkin lima tahun ... sepuluh tahun ... atau mungkin lebih. Begitu panjang ternyata jarak mereka yang telah tercipta di antara mereka. Terlebih lagi Maureen sudah benar-benar mengambil jarak darinya, entah anak sulungnya itu pergi ke mana sekarang.
"Sayang ... princess-nya Ayah. Maafkan aku! Maaf karena telah menempatkanmu di situasi seperti ini. Maafkan Ayahmu ini, Aileen!"