"Hari ini adalah hari terbrengsek dalam hidupku."
Maureen mengatakan kalimat itu sambil membuka lemari pakaian Gabriel. Dia menyambar kemeja biru milik Gabriel, kemeja kesukaannya. Tidak lama kemudian Maureen sudah meloloskan gaun yang melekat di tubuhnya, menyusul pakaian dalam berenda yang jatuh di kakinya dan kemudian menutupi tubuhnya dengan kemeja Gabriel.
"Kenapa?" tanya Gabriel sedang duduk di atas sofa sambil memangku sebuah laptop, tampak serius dengan pekerjaannya.
"Aku dari rumah Ayah," ucapnya sambil menarik selembar boxer yang juga milik Gabriel dan mengenakannya.
"Dan kalian bertengkar lagi?" tembak Gabriel dengan tepat.
Maureen mengangguk. "Apa lagi. Ayah sangat keras kepala, belum juga mau melepaskan perusahaan atas namaku." Wanita itu kemudian beranjak ke atas kasur. Dengan cekatan tangannya meraih kapas dan cairan pembersih make up untuk membersihkan wajahnya.
"Kenapa bisa?" tanya Gabriel penasaran.